Home » Blog » Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit: Penyebab, Risiko, dan Cara Pencegahan

Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit: Penyebab, Risiko, dan Cara Pencegahan

Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit: Penyebab, Risiko, dan Cara Pencegahan

Infeksi nosokomial di rumah sakit adalah infeksi yang didapat oleh pasien selama mereka menjalani perawatan medis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi ini terjadi setelah 48-72 jam pasien masuk ke rumah sakit atau dalam waktu tertentu setelah keluar dari rumah sakit. Infeksi nosokomial menjadi perhatian serius karena dapat memperpanjang masa perawatan, meningkatkan biaya perawatan kesehatan, dan menambah risiko komplikasi atau kematian pada pasien. Artikel ini akan membahas penyebab, risiko, dan langkah pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit.

Apa Itu Infeksi Nosokomial?

Infeksi nosokomial, yang juga dikenal sebagai infeksi terkait perawatan kesehatan, adalah infeksi yang tidak ada atau tidak dalam masa inkubasi pada saat pasien masuk ke rumah sakit. Infeksi ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun dan disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Penyebab Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

  1. Kontaminasi Alat Medis: Penggunaan alat medis yang tidak steril, seperti kateter, ventilator, atau alat bedah, dapat menjadi sumber infeksi. Alat-alat ini dapat membawa mikroorganisme ke dalam tubuh pasien, menyebabkan infeksi.
  2. Prosedur Invasif: Prosedur medis yang melibatkan penetrasi tubuh, seperti operasi, pemasangan kateter, atau penggunaan jarum suntik, meningkatkan risiko infeksi nosokomial. Luka atau sayatan dari prosedur ini dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme.
  3. Kebersihan Tangan yang Buruk: Salah satu penyebab utama infeksi nosokomial adalah kebersihan tangan yang tidak memadai di antara staf medis dan pasien. Mikroorganisme dapat dengan mudah berpindah dari satu pasien ke pasien lain melalui tangan yang tidak dicuci atau didesinfeksi.
  4. Kebersihan Lingkungan yang Kurang: Lingkungan rumah sakit yang tidak terjaga kebersihannya, termasuk permukaan yang terkontaminasi, lantai, dan peralatan medis, dapat menjadi sumber penyebaran infeksi nosokomial.
  5. Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat: Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak sesuai dapat menyebabkan resistensi antibiotik, membuat bakteri penyebab infeksi menjadi lebih sulit diobati.
  6. Kondisi Pasien yang Lemah: Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien dengan penyakit kronis, pasien lanjut usia, atau pasien yang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi nosokomial.

Jenis-Jenis Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK): Umumnya disebabkan oleh penggunaan kateter urin yang berkepanjangan. ISK adalah jenis infeksi nosokomial yang paling sering terjadi.
  2. Infeksi Luka Operasi: Infeksi ini terjadi pada area tubuh yang telah menjalani pembedahan. Infeksi luka operasi dapat disebabkan oleh bakteri yang ada di kulit atau lingkungan bedah.
  3. Pneumonia yang Didapat di Rumah Sakit (HAP): Pneumonia ini sering terjadi pada pasien yang menggunakan ventilator. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam paru-paru melalui alat bantu pernapasan.
  4. Infeksi Aliran Darah: Infeksi ini biasanya terjadi pada pasien yang menggunakan kateter intravena dalam waktu lama. Bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah melalui kateter yang terkontaminasi, menyebabkan sepsis, yang merupakan kondisi serius.

Risiko Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit

Infeksi nosokomial di rumah sakit dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk:

  • Peningkatan Durasi Rawat Inap: Pasien dengan infeksi nosokomial sering memerlukan waktu perawatan yang lebih lama, meningkatkan beban kerja rumah sakit dan biaya perawatan.
  • Komplikasi Kesehatan: Infeksi dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien, menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis atau kegagalan organ.
  • Resistensi Antibiotik: Infeksi nosokomial sering disebabkan oleh bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik, membuat pengobatan lebih sulit dan kurang efektif.
  • Meningkatkan Risiko Kematian: Infeksi nosokomial dapat berakibat fatal, terutama pada pasien dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah atau sistem kekebalan yang terganggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *